1 HIPOTERMIA PADA BAYI BARU LAHIR. 2 PENDAHULUAN Bayi baru lahir dan proses termoregulasi Hipotermi dapat terjadi pada setiap bayi baru lahir Bayi baru.

Презентация:



Advertisements
Похожие презентации
Dr. Pujiati Abbas, Sp. A Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNISSULA Semarang.
Advertisements

INFEKSI NEONATAL. Infeksi Neonatal Infeksi Bakteriemia + gejala klinik : Sepsis Neonatal (pada 1 bulan kehidupan) Masih jadi masalah utama dalam pelayanan.
GRAVIDOGRAM Enong Mardiana. Latar belakang Gravidogram Pertama x digunkn di RS Danderyds pada 1972, menurunkan kurang lebih 50% mortalitas antepartum,
KEJANG BAYI BARU LAHIR Sri P Bagian I.Kesehatan Anak F.K UNISSULA SEMARANG.
TOPOLOGI JARINGAN Van Moekrie Tulang. 7/27/2015Free template from 2 Definisi Topologi Topologi adalah istilah yang digunakan utk menggambarkan.
DIAGRAM KEPUTUSAN (DECISION TREE) Susi Sulandari.
FAKTOR PEMICU, PENYEBAB KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN WIRAUSAHA Kelas X.
Pertemuan 7 Aspek Ergonomik Erwien Christiant S.Kom - Interaksi Manusia dan Komputer.
Architectural Design. FASE PENGEMBANGAN DAN DESAIN SOFTWARE Design Code Generation (manual or automatic) Testing Setiap langkah melakukan transformasi.
Nilai Barang/Value of Goods SMAK TIRTAMARTA – BPK PENABUR.
Sistem Operasi Konsep Dasar Sistem Operasi Prepared By Team Teaching Presented by WIN & TGW.
SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS PP KOTA DALAM FORMAT PENULISAN ILMIAH (PKMI) Kiat Menyusun Artikel.
ASPEK TEKNIS/OPERASI. Penentuan kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi, sehingga apabila tidak.
ORGANISASI BERKAS. Organisasi Berkas ialah suatu teknik atau cara untuk menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah berkas / file Ada 4 teknik.
MARKETING MIX Kelas XII. Marketing Mix adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, Produk, Harga, Tempat dan Promosi yang dipadukan.
SUMBER DAYA ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG. outline RPP DEFINISI KLASIFIKASI AKIBAT SOLUSI KLIK!!
ELECTRICAL POWER STEERING ( EPS ) ELECTRIC POWER STEERING EPS BEKERJA BERDASARKAN KECEPATAN KENDARAAN DAN TENAGA PUTAR PENGEMUDI PADA STEERING WHEEL.
Penawaran Permintaan Penawaran Permintaan Konsumsi Produksi Distribusi Distributor, Agen, Pedagang Konsumen Produsen.
TF 308 Etika Profesi dan Pengembangan Diri. Perlu melakukan beberapa tahap awal, yaitu mencoba memahami dan mengenali diri kita sendiri. Pemahaman dan.
ASPEK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN MK. PERMUKIMAN PINDO TUTUKO.
Транксрипт:

1 HIPOTERMIA PADA BAYI BARU LAHIR

2 PENDAHULUAN Bayi baru lahir dan proses termoregulasi Hipotermi dapat terjadi pada setiap bayi baru lahir Bayi baru lahir, terutama bayi – bayi prematur hipotermi Temperatur tubuh normal keseimbangan produksi & kehilangan panas Gejala awal yang tidak spesifik gejala yang berat dengan segala komplikasinya

3 Body Surface Area-to-Body Mass Ratio Comparison in Adults and Low-Birth-Weight Neonates Chandra & Baumgart, Fetal and Neonatal Thermal Regulation, 2005

4 INSIDENSI Mizzi & Sultana (2002) : - 42,2 % hipotermia ringan & 32,2 % hipo termia sedang - musim dingin > musim panas Majumdar dkk (2003) : 18,6 % (rumah sakit) Kumar & Aganwal (2003) : 11,1 % (di luar rumah sakit) Yunanto & Andayani (2005) : - 19 % hipotermia (75 % hipotermia ringan & 25 % hipotermia sedang) - Dari yang mengalami hipotermia sedang, 12 % diantaranya dengan penyakit primer

5 Mizzi & Sultana, Hypothermia in Early Neonatal Period

6 Possible Sources of Heat Loss

7 Etiologi 1. Produksi Panas menurun 2. Peningkatan panas yang hilang 3. Kegagalan Termoregulasi

8 1. Penurunan Produksi Panas 1.Hipoadrenalisme 2.Hipotiroidisme 3.Hipopituarisme

9 2. Peningkatan Panas yang hilang 1.Konduksi 2.Konveksi 3.Radiasi 4.Evaporasi

10 Konduksi Perpindahan panas akibat dari perbedaan suhu 2 obyek kontak

11

12 Konveksi Perpindahan dari udara dengan gerakan berputar pada permukaan tubuh mengakibatkan tubuh kehilangan panas

13

14 Radiasi Perpindahan suhu dari obyek yang panas ke obyek yang dingin

15 Evaporasi Kehilangan panas akibat penguapan

16

17 Four Avenues of Physical Heat Transfer E A R T H W A T E R F I R E A I R CONDUCTION EVAPORATION RADIATION CONVECTION

18 3. Kegagalan termoregulasi Secara umum terjadi akibat dari kegagalan hipotalamus dalam menjalankan fungsinya, sebagai organ termoregulator.

19 Lemak Coklat ( brown fat / brown adipose tissue = BAT ) Mengandung banyak mitokondria, kaya kapiler dengan akhiran saraf simpatis. Karena efek noradrenalin, akan terjadi proses fosforilasi oksidatif panas Banyak ditemukan pada daerah ginjal, kelenjar adrenal, otot dan pembuluh darah di leher, mediastinum, daerah antara skapula dan aksila Pada neonatus aterm mempunyai deposit 4 – 10% Pada neonatus preterm ditemukan pada sekitar minggu ke kehamilan dan dalam jumlah yang sedikit. Umumnya menghilang pada 3 bulan setelah lahir kecuali pada neonatus yang mengalami paparan dingin

20 ASPEK KLINIS HIPOTERMI

21 ASPEK KLINIS HIPOTERMI Paparan dingin : Manfaat inisiasi timbulnya pernafasan & terapi pada HIE, krn efek reduksi metabolisme seluler disisi lain harus dihindarkan Menyebabkan penurunan suhu tubuh bayi - Chandra & Baumgart : 0,2 – 1 0 C/menit - Stern : 0,1 – 0,3 0 C/menit -LeBlanc : 2 0 C dalam 30 menit -WHO CGTC : 2 – 4 0 C dalam 10 – 20 menit

22 RESPON TUBUH TERHADAP PAPARAN DINGIN Shivering Thermoregulation Non-shivering Thermoregulation Vasokontriksi Perifer

23 Bayi baru lahir : Lebih Mudah mengalami hipotermi Non-Shivering Thermoregulation Vasokonstriksi perifer

24 Perubahan-perubahan patologis -Peningkatan konsumsi oksigen -Distres respirasi -Gangguan keseimbangan asam-basa -Hipoglikemi -Defek koagulasi -Sirkulasi fetal persisten -Gagal ginjal akut -Nekrotikan enterokolitis -Gangguan sistemik lainnya

25 Neonatus yang Berisiko Preterm IUGR Neonatus dengan kelainan kongenital yang spesifik Neonatus dengan masalah yang mempengaruhi SSP Neonatus dengan riwayat resusitasi lama

26 GEJALA KLINIS

27 Gejala Klinis Akrosianosis, pucat, sianosis sentral Ekstremitas dingin Apnea, bradikardi Letargi Malas minum Edema, sklerema

28 D I A G N O S I S

29 Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang lain sesuai dengan penyakit primer : Darah rutin Elektrolit Analisa gas darah Radiologis EKG dll

30 PENATALAKSANAAN

31 Essential Newborn Nursing for Small Hoapitals, 2005

32 Hipotermi Sedang : Pakaian hangat, topi, serta selimut yang hangat ASI dan perawatan bayi lekat apabila dimungkinkan. Gunakan inkubator / radiant warmer Periksa kadar gula darah, terapi hipoglikemia sesuai indikasi Pengawasan dan penanganan segera adanya tanda-tanda kegawatan Pantau suhu tubuh bayi setiap jam : - Bila suhu naik minimal 0,5 / jam, lanjutkan memeriksa suhu setiap 2 jam - Bila suhu tidak naik / naik terlalu pelan kurang dari 0,5 /jam, penanganan kearah sepsis. Setelah suhu normal ; - Lakukan perawatan lanjutan - Pantau bayi selama 12 jam berikutnya, periksa suhunya setiap 3 jam.

33 Hipotermi Berat : Segera hangatkan bayi dibawah radiant warmer, rawat di dalam inkubator. Pakaian yang hangat, topi. Pasang jalur i.v pemberian cairan sesuai kebutuhan, dengan pipa infus terpasang dibawah pancaran panas, untuk menghangatkan. Periksa kadar gula darah, terapi hipoglikemia sesuai indikasi Pengawasan dan penanganan segera adanya tanda-tanda kegawatan Pemberian antibiotika. ASI / menyusu ibu apabila memungkinkan. Pantau suhu tubuh bayi setiap jam, apabila terdapat kenaikan paling tidak 0,5 / jam lanjutkan dengan memeriksa suhu tubuh bayi setiap 2 jam Setelah suhu tubuh bayi normal, lakukan perawatan lanjutan untuk bayi.

34 KOMPLIKASI Aritmia jantung Edema paru Perdarahan saluran cerna Akut tubular nekrosis Asidosis metabolik Trombosis intravaskular

35 Prognosis Hipotermi berat biasanya buruk Hipotermi sedang bila tidak tertangani akan jatuh ke hipotermi berat

36 P E N C E G A H A N P E N C E G A H A N

37 10 LANGKAH PROTEKSI TERMAL 1.Ruang bersalin yang hangat 2.Pengeringan bayi segera setelah lahir 3.Kontak kulit dengan kulit 4.Pemberian Air Susu Ibu 5.Menunda Memandikan & Menimbang bayi 6.Pakaian & Selimut yang tepat 7.Rawat Gabung 8.Transportasi hangat 9.Resusitasi hangat 10.Pelatihan dan Sosialisasi Rantai Hangat WHO Consultative Group on Thermal Control

38 SKIN TO SKIN CONTACT

39

40 Kotak Penghangat.

41 RADIANT WARMER

42 INKUBATOR

43

44 KESIMPULAN Semua bayi mempunyai risiko untuk terjadinya hipotermi, terutama pada jam-jam pertama kehidupannya, risiko meninggi pada keadaan- keadaan tertentu Non-shivering thermogenesis merupakan mekanisme utama bayi untuk mempertahankan panas tubuh Proses kehilangan panas terutama melalui 4 jalur Hipotermi sering merupakan tanda awal dari suatu penyakit Tanpa penanganan yang tepat akan terjadi komplikasi yang berat Perlunya sosialisasi tindakan pencegahan hipotermi dengan 10 Langkah Proteksi Termal